BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana
makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya
suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan
bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh,
tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis
menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang
berjalan secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak
pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan
ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena
perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan
masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan
kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa
dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan
dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi
ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan
proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat
potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga
memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut
melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang
disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke
bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau
lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu
akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang
lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk
utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu
biji kacang putih, sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan
biji kacang putih?
2. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau
di dua tempat, yaitu di tempat terang dan dtempat gelap?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi
pertumbuhan kacang putih yang diletakkan didua tempat?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan
dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan biji kacang putih.
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji
kacang putih di dua tempat berbeda (tempat terang dan tempat gelap).
3. Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan biji kacang putih di dua tempat.
D.
Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat
yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu
sebagai berikut.
-
Bagi
siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu
pengetahuan siswa tentang faktor cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan
tanaman khususnya kacang putih.
-
Bagi guru
→ Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui
tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini
mengenai pertumbuhan biji kacang putih.
-
Bagi masyarakat →
Manfaat bagi masyarakat yaitu dapat mengetahui tentang faktor cahaya dalam
mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang putih melalui hasil laporan yang telah
disajikan oleh para siswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori
Tahapan
Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam
beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer
dan sekunder.
1. Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan
berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada
tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.Perkecambahan sering
dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena
pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan
munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan
makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt
berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan
cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum
bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi.
Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji
melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan
disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian embrio
yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan makanan
adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan
penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu
epigeal dan hipogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang
mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh
hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke
permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus)
dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah
perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal
ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan
kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum
sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
Pertumbuhan pada tanaman dibedakan
menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
2. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan
yang disebabkanoleh kegiatan titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada
tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada bagian yang aktif
membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada jaringan
meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah
mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas meristem apikal (jaringan yang ada diujung akar dan
dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada tumbuhan yang memiliki
kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah
panjang.
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan
ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian
ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di
belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah ini memiliki kemampuan untuk
membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah
yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur
khusus.
3. Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah
pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik.
Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan
sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan
cambium mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah
mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter batang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi,
secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.
1.
Faktor eksternal/lingkungan
Faktor
ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
® Air
Fungsi air antara
lain :
-
Untuk
Fotosintesis
-
Mengaktifkan
reaksi-reaksi enzim
-
Membantu proses
perkecambahan biji
-
Menjaga
(mempertahankan) kelembapan
-
Untuk transpirasi
-
Meningkatkan
tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
-
Menghilangkan
asam asbisat
® Kelembaban
Kadar
air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.
Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat
mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak
pada pembentukan sel yang lebih cepat serta kelembapan ada kaitannya
dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi akan terkait dengan
laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat
dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan.
Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat
mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.
® Suhu
Tinggi
rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi
dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara
22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
® Cahaya
matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh
tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika
suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat
dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar
matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
® Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk
kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut
unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen,
nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien
yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro
(Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng,
tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media
tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
2.
Faktor internal
Faktor
internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
® Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen
untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang
rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang
sesuai akan.memperlihatkan
pertumbuhan yang baik.
® Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang
peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.
-
Auksin :
Untuk membantu perpanjangan sel
-
Giberelin : Untuk pemanjangan dan pembelahan sel
-
Sitokinin : Untuk menggiatkan pembelahan sel
-
Etilen :
Untuk mempercepat buah menjadi matang
-
Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
-
Kalin :
Merangsang pembentukan organ tumbuhan sebagai berikut :
Rizokalin : Untuk pembentukan akar
Aulokalin :
Untuk pembentukan batang
Filokalin :
Untuk pembentukan daun
Antokalin :
Untuk pembentukan bunga
Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan
Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi
yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam
proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai
penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya
dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga,
proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan
terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan
menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap
panjang penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi
dormansi (masa tidur yang bertujuan mengatasi masa/musim yang tidak
menguntungkan untuk tumbuh), pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan batang
serta akar.
Klasifikasi Kacang Putih
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna unguiculata (L.) Wap.
Kerabat Dekat Kacang Putih
Kacang
Panjang, Kacang Merah, Kacanng Tolo Lembut, Kacang Bogor, Kacang L.
B.
Kajian dan Hasil Penelitian
Tabel hasil pengamatan pertumbuhan
perkecambahan biji kacang putih di tempat gelap
Hari/
Tanggal
|
Tinggi
perkecambahan biji kacang putih dalam centimeter
|
Rata-rata
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
Minggu
3/08/2014
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Senin
4/08/2014
|
2,5
|
0,5
|
0,2
|
0,6
|
1,2
|
0,8
|
1,8
|
-
|
0,2
|
2,3
|
1,01
|
Selasa
5/08/2014
|
4,2
|
1
|
0,8
|
1,1
|
1,8
|
1,7
|
3,1
|
-
|
0,9
|
3,8
|
1,84
|
Rabu
6/08/2014
|
5,5
|
1,5
|
1
|
1,5
|
1,9
|
2,5
|
4,5
|
0,1
|
1,4
|
5
|
2,55
|
Kamis
7/08/2014
|
13
|
1,2
|
2,4
|
4,5
|
2
|
2,5
|
11,8
|
1
|
5
|
5,5
|
4,89
|
Jumat
8/08/2014
|
15,3
|
2,3
|
2,7
|
7,3
|
2,3
|
2,9
|
15,3
|
1,5
|
8,3
|
6,1
|
6,42
|
Sabtu
9/08/2014
|
17,5
|
3,2
|
3
|
9,8
|
2,8
|
3,7
|
17,7
|
1,7
|
12,9
|
6,9
|
7,9
|
Rata-rata
|
8,28
|
1,38
|
1,44
|
3,54
|
1,71
|
1,65
|
7,74
|
0,61
|
4,1
|
4,22
|
|
Tabel hasil pengamatan pertumbuhan
perkecambahan biji kacang putih di tempat terang
Hari/
tanggal
|
Tinggi
perkecambahan biji kacang putih dalam centimeter
|
Rata-rata
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
Minggu
3/08/2014
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Senin
4/08/2014
|
-
|
0,3
|
2,5
|
0,5
|
1,8
|
2,5
|
1,9
|
-
|
2,5
|
2,1
|
1,41
|
Selasa
5/08/2014
|
-
|
0,4
|
4
|
0,9
|
2,8
|
2,8
|
3,5
|
0,5
|
3,2
|
4,2
|
2,24
|
Rabu
6/08/2014
|
0,3
|
0,5
|
5,5
|
1,2
|
3,2
|
3,2
|
4
|
0,7
|
5,2
|
5,5
|
2,93
|
Kamis
7/08/2014
|
0,9
|
0,5
|
5,5
|
1,5
|
3,8
|
3,8
|
4,5
|
1,5
|
6.3
|
6
|
3,43
|
Jumat
8/08/2014
|
-
|
0,7
|
5,8
|
2,7
|
4,1
|
4,2
|
4,9
|
1,8
|
6,9
|
6,7
|
3,78
|
Sabtu
9/08/2014
|
-
|
1
|
6
|
3,8
|
4,5
|
4,7
|
5,2
|
2
|
7,2
|
7,3
|
4,17
|
Rata-rata
|
0,17
|
0,48
|
4,18
|
1,51
|
2,88
|
3,02
|
3,42
|
0,92
|
4,47
|
4,45
|
|


C.
Rumusan Hipotesis
Perkecambahan
pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami kelajuan
pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan
di tempat terang.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1) Variabel bebas : Cahaya matahari
Operasional
variable : Biji yang direndam dengan air
yang sama.
2) Variabel terikat : Kecepatan perkecambahan biji, yaitu
tinggi batang
Operasional
variable :Kecepatan perkecambahan biji
kacang hijau dalam hari, dengan interval pengamatan 1 hari
B.
Rancangan Penelitian
Bambu
1 : Perlakuan di tanam dimedium tanah dan tidak terkena sinar
matahari.
Bambu
2 : Perlakuan di tanam dimedium tanah dan terkena sinar matahari.
C.
Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)
Ø Populasi
Populasi adalah seluruh kelompok objek penelitian atau kelompok subjek
dimana kesimpulan akan diperjelas secara umum. Pada praktikum
kali ini populasinya yaitu biji
kacang putih.
Ø Sampel
Sampel adalah bagian dari anggota populasi tersebut
yaitu 2x10 bji kacang
putih.
D.
Instrumen (Alat dan Bahan)
Alat:
1.
Dua buah bambu
yang sudah dibelah
2.
Mistar
3.
Benang
4.
Polpen
5.
kertas
Bahan:
1.
Air
2.
Dua puluh
biji kacang putih
E.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Menyiapkan 20 biji kacang putih
2. Merendam biji kacang putih selama
beberapa menit di dalam air. Hal ini dimaksudkan untuk memecahkan dormansi biji
yang akan ditanamkan.
3. Memilih kacang yang tidak mengapung
di air yang menandakan kualitasnya baik dan cocok.
4. Memasukkan masing-masing 10 biji
kacang putih pada dua buah bambu yang sudah diisi tanah.
5. Menempatkan masing-masing wadah pada tempat
yang terang dan gelap.
6. Menyirami tanaman biji kacang putih setiap
hari.
7. Melakukan pengamatan (pengukuran
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang putih) selama 7 hari berturut-turut.
8. Menulis
hasil pengamatan dalam
tabel pengamatan.
9. Menghitung rata-rata
tinggi kecambah per
hari untuk kedua
percobaan . Di hari ketujuh,
menghitung rata-rata tinggi
kecambah kacang putih secara keseluruhan untuk tiap
percobaan.
10. membuat grafik pertumbuhan kecambah kacang
putih
F.
Rencana Analisis Data
Analisis data adalah cara mengolah data penelitian sehingga membuktikan
berlaku tidaknya hipotesis yang diajukan. Analisis data yang dapat kita ajukan
ialah, “Membandingkan pertumbuhan antara tanaman yang satu dengan tanaman yang
lainnya”. Maka dalam hal ini, kesimpulan sementara yang dapat dimengerti adalah
bahwa tanaman yang dapat tumbuh dengan subur adalah tanaman yang ditanam di tempat terang.
G.
Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 7 hari
berturut-turut. Pada tanggal 3 agustus 2014 pukul 10:30 hingga 09 Agustus 2014.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data
Pertumbuhan perkecambahan biji kacang putih di tempat gelap pada
hari pertama belum ada yang tumbuh karena pada hari pertama baru mulai
melakukan penanaman. Pada kacang putih 8 sampai hari ketiga belum tumbuh, pada
hari keempat baru mulai tumbuh dengan tinggi 0,1 dan kacang putih yang lain
mulai tumbuh pada hari kedua. Kacang putih 1 tumbuh paling
tinggi dengan rata-rata tinggi 8,28 cm. Kacang putih 2 tumbuh dengan rata-rata
tinggi 1,38 cm. Kacang putih 3 tumbuh dengan rata-rata tinggi 1,44 cm. Kacang
putih 4 tumbuh dengan rata-rata tinggi 3,54 cm. Kacang putih 5 tumbuh dengan
rata-rata tinggi 1,71 cm. Kacang putih 6 tumbuh dengan rata-rata tinggi 1,65 cm.
Kacang putih 7 tumbuh dengan rata-rata tinggi 7,74 cm.Kacang putih 8 tumbuh
paling rendah dengan rata-rata tinggi 0,61 cm. Kacang putih 9 tumbuh dengan
rata-rata tinggi 4,1 cm. Kacang putih 10 tumbuh dengan rata-rata tinggi 4,22
cm. Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada hari keenam dengan rata-rata tinggi
6,42 cm. Dan pertumbuhan paling rendah terjadi pada hari kedua dengan rata-rata
tinggi 1,01 cm.
Pertumbuhan perkecambahan biji kacang putih di tempat terang pada hari pertama belum ada yang tumbuh karena pada hari pertama baru mulai melakukan penanaman. Pada kacang putih 1 sampai hari ketiga belum tumbuh, pada hari
keempat baru mulai tumbuh dengan tinggi 0,3 cm, dan pada hari kelima tumbuh
kacang putih bertambah tinggi menjadi 0,9 cm, namun pada hari keenam kacang
putih 1 ini mati sehingga rata-rata tinggi kacang tersebut 0,17 cm. Kacang
putih 2 tumbuh dengan rata-rata tinggi 0,48 cm. Kacang putih 3 tumbuh dengan
rata-rata tinggi 4,18 cm. Kacang putih 4 tumbuh dengan rata-rata tinggi 1,51
cm. Kacang putih 5 tumbuh dengan rata-rata tinggi 2,88 cm. Kacang putih 6
tumbuh dengan rata-rata tinggi 3,02 cm. Kacang putih 7 tumbuh dengan rata-rata
tinggi 3,42 cm. Kacang putih 8 tumbuh dengan rata-rata tinggi 0,92 cm. Kacang
putih 9 tumbuh dengan rata-rata tinggi 4,47 cm. Kacang putih 10 tumbuh paling
tinggi dengan rata-rata tinggi 4,55 cm. Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada
hari ketujuh dengan rata-rata tinggi 4,17 cm. Dan pertumbuhan paling rendah
terjadi pada hari kedua dengan rata-rata tinggi 1,41 cm.
B.
Interpretasi Data
Pertumbuhan perkecambahan biji kacang putih di tempat gelap tidak
ada yang mati. Kacang putih 1 tumbuh paling tinggi
dengan rata-rata tinggi 8,28 cm. Sedangkan kacang putih 8 tumbuh paling rendah
dengan rata-rata tinggi 0,61 cm.
Pertumbuhan perkecambahan biji kacang putih di tempat terang ada
satu yang mati yaitu kacang putih 1. Kacang putih 10
tumbuh paling tinggi dengan rata-rata tinggi 4,55 cm. Dan kacang putih 2 tumbuh
paling rendah dengan rata-rata tinggi 0,48 cm.
C.
Uji Hipotesis
Perkecambahan
pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami kelajuan
pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan
di tempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang
dipengaruhi oleh cahaya matahari. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang
kami ajukan adalah benar dan diterima.
D.
Pembahasan
Pertumbuhan
pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara lambat
karena adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi sisi tumbuhan yang
tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya menjadi sangat cepat karena
kerja auksin yang tidak dihambat. Hormone auksin berfungsi untuk memperbesar
dan memperpanjang sel kecambah di daerah belakang meristem ujung. Sehingga hal
ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar
matahari atau yang disebut fototropisme. Pertumbuhan kacang putih yang
diletakkan di tempat gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat, selain
itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan warnanya cenderung pucat
kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh
matahari. Sedangkan pertumbuhan kacang putih yang diletakkan di tempat terang
tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang
diletakkan di tempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga
warnanya segar kehijauan, hal ini karena kerja hormon auksin dihambat oleh
sinar matahari.
Perbandingan laju perkecambahan pada
tabel 1 dan 2 menyatakan proses pertumbuhan yang dialami oleh kecambah yang
diletakkan di tempat terang berlangsung lambat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu
faktor dari dalam dan faktor dari luar. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh
faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Perkecambahan
biji kacang putih termasuk perkecambahan hipogeal, karena terjadi pembentangan
ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas
tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Cahaya digunakan tanaman untuk proses
fotosintesis. Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya
lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan
fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar. Daun
tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan
dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar
dan berwarna hijau segar. Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon
auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga
tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat
yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi. Di
tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang
gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat
pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.
B.
Saran
1. Sebelum penanaman , terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk
memecah dormansi biji itu sendiri. Perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil
memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih
dapat diminimalisir.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan
penelitian.
3. Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat
terang maupun gelap.
DAFTAR PUSTAKA
Maryati Sri, Pratiwi D.A., S. Bambang, Suharno, Srikini. 2012. BIOLOGI JILID 3 UNTUK SMA/MA KELAS XII. Jakarta
: Penerbit Erlangga
LAMPIRAN
Pertumbuhan kacang putih yang di tempat terang


Pertumbuhan kacang putih yang di tempat gelap

Struktur Biji
Kacang Putih

Perkecambahan
di bawah tanah (Hipogeal)

No comments:
Post a Comment