Tuesday, September 15, 2015

Perkecambahan Biji Kacang Putih



BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan  merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan  yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit  pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang putih, sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang putih?
2.      Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat, yaitu di tempat terang dan dtempat gelap?
3.      Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang putih yang diletakkan didua tempat?

C.     Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang putih.
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang putih di dua tempat berbeda (tempat terang dan tempat gelap).
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang putih di dua tempat.

D.    Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu sebagai berikut.
-          Bagi siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang faktor cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang putih.
-          Bagi guru → Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji kacang putih.
-          Bagi masyarakat → Manfaat bagi masyarakat yaitu dapat mengetahui tentang faktor cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang putih melalui hasil laporan yang telah disajikan oleh para siswa.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.     Kajian Teori
Tahapan Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan sekunder.
1. Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hipogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

2. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkanoleh kegiatan titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal (jaringan yang ada diujung akar dan dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada tumbuhan yang memiliki kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.

3. Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan cambium mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter batang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.

1. Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
®    Air
Fungsi air antara lain :
-          Untuk Fotosintesis
-          Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
-          Membantu proses perkecambahan biji
-          Menjaga (mempertahankan) kelembapan
-          Untuk transpirasi
-          Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
-          Menghilangkan asam asbisat

®    Kelembaban
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.   Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat serta  kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

®    Suhu
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.

®    Cahaya matahari
            Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.

®    Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.


2. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

®    Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang  tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.

®    Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.
-          Auksin                    : Untuk membantu perpanjangan sel
-          Giberelin               : Untuk pemanjangan dan pembelahan sel
-          Sitokinin                : Untuk menggiatkan pembelahan sel
-          Etilen                     : Untuk mempercepat buah menjadi matang
-          Asam traumalin    : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
-          Kalin                      : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sebagai berikut :
Rizokalin          : Untuk pembentukan akar
                                 Aulokalin         : Untuk pembentukan batang
                                 Filokalin           : Untuk pembentukan daun
                                 Antokalin         : Untuk pembentukan bunga

Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan
Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan mengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuh), pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.

Klasifikasi Kacang Putih
Kingdom          : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi     : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Sub Kelas         : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              : Fabaceae
Genus              : Vigna
Spesies                        : Vigna unguiculata (L.) Wap.

Kerabat Dekat Kacang Putih
Kacang Panjang, Kacang Merah, Kacanng Tolo Lembut, Kacang Bogor, Kacang L.

B.      Kajian dan Hasil Penelitian
Tabel hasil pengamatan pertumbuhan perkecambahan biji kacang putih di tempat gelap
Hari/
Tanggal
Tinggi perkecambahan biji kacang putih dalam centimeter
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Minggu
3/08/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Senin
4/08/2014
2,5
0,5
0,2
0,6
1,2
0,8
1,8
-
0,2
2,3
1,01
Selasa
5/08/2014
4,2
1
0,8
1,1
1,8
1,7
3,1
-
0,9
3,8
1,84
Rabu
6/08/2014
5,5
1,5
1
1,5
1,9
2,5
4,5
0,1
1,4
5
2,55
Kamis
7/08/2014
13
1,2
2,4
4,5
2
2,5
11,8
1
5
5,5
4,89
Jumat
8/08/2014
15,3
2,3
2,7
7,3
2,3
2,9
15,3
1,5
8,3
6,1
6,42
Sabtu
9/08/2014
17,5
3,2
3
9,8
2,8
3,7
17,7
1,7
12,9
6,9
7,9
Rata-rata
8,28
1,38
1,44
3,54
1,71
1,65
7,74
0,61
4,1
4,22



Tabel hasil pengamatan pertumbuhan perkecambahan biji kacang putih di tempat terang
Hari/
tanggal
Tinggi perkecambahan biji kacang putih dalam centimeter
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Minggu
3/08/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Senin
4/08/2014
-
0,3
2,5
0,5
1,8
2,5
1,9
-
2,5
2,1
1,41
Selasa
5/08/2014
-
0,4
4
0,9
2,8
2,8
3,5
0,5
3,2
4,2
2,24
Rabu
6/08/2014
0,3
0,5
5,5
1,2
3,2
3,2
4
0,7
5,2
5,5
2,93
Kamis
7/08/2014
0,9
0,5
5,5
1,5
3,8
3,8
4,5
1,5
6.3
6
3,43
Jumat
8/08/2014
-
0,7
5,8
2,7
4,1
4,2
4,9
1,8
6,9
6,7
3,78
Sabtu
9/08/2014
-
1
6
3,8
4,5
4,7
5,2
2
7,2
7,3
4,17
Rata-rata
0,17
0,48
4,18
1,51
2,88
3,02
3,42
0,92
4,47
4,45




C.     Rumusan Hipotesis
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan di tempat terang.


BAB III
METODE PENELITIAN
A.     Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1)       Variabel bebas           : Cahaya matahari
Operasional variable  : Biji yang direndam dengan air yang sama.
2)    Variabel terikat           : Kecepatan perkecambahan biji, yaitu tinggi batang
Operasional variable  :Kecepatan perkecambahan biji kacang hijau dalam hari, dengan interval pengamatan 1 hari

B.     Rancangan Penelitian
Bambu 1   : Perlakuan di tanam dimedium tanah dan tidak terkena sinar matahari.
Bambu 2   : Perlakuan di tanam dimedium tanah dan terkena sinar matahari.

C.     Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)
Ø  Populasi
Populasi adalah seluruh kelompok objek penelitian atau kelompok subjek dimana kesimpulan akan diperjelas secara umum. Pada praktikum kali ini populasinya yaitu biji kacang putih.
Ø  Sampel
Sampel adalah bagian dari anggota populasi tersebut yaitu 2x10 bji kacang putih.

D.    Instrumen (Alat dan Bahan)
Alat:
1.      Dua  buah bambu  yang sudah dibelah
2.      Mistar 
3.      Benang
4.      Polpen
5.      kertas

Bahan:
1.      Air
2.      Dua puluh  biji  kacang  putih

E.      Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Menyiapkan 20 biji kacang putih
2. Merendam biji kacang putih selama beberapa menit di dalam air. Hal ini dimaksudkan untuk memecahkan dormansi biji yang akan ditanamkan.
3. Memilih kacang yang tidak mengapung di air yang menandakan kualitasnya baik dan cocok.
4. Memasukkan masing-masing 10 biji kacang putih pada dua buah bambu yang sudah diisi tanah.
5. Menempatkan masing-masing wadah pada tempat yang terang dan gelap.
6. Menyirami tanaman biji kacang putih setiap hari.
7. Melakukan pengamatan (pengukuran pertumbuhan dan perkembangan biji kacang putih) selama 7 hari berturut-turut.
8. Menulis  hasil  pengamatan  dalam  tabel  pengamatan.
9. Menghitung  rata-rata  tinggi  kecambah  per  hari  untuk  kedua  percobaan . Di  hari  ketujuh,  menghitung  rata-rata  tinggi  kecambah kacang putih  secara  keseluruhan untuk  tiap  percobaan.
10. membuat grafik pertumbuhan kecambah kacang putih

F.      Rencana Analisis Data
Analisis data adalah cara mengolah data penelitian sehingga membuktikan berlaku tidaknya hipotesis yang diajukan. Analisis data yang dapat kita ajukan ialah, “Membandingkan pertumbuhan antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lainnya”. Maka dalam hal ini, kesimpulan sementara yang dapat dimengerti adalah bahwa tanaman yang dapat tumbuh dengan subur adalah tanaman yang ditanam di tempat terang.

G.    Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut. Pada tanggal 3 agustus 2014 pukul 10:30 hingga 09 Agustus 2014.


BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A.     Deskripsi Data
Pertumbuhan perkecambahan biji kacang putih di tempat gelap pada hari pertama belum ada yang tumbuh karena pada hari pertama baru mulai melakukan penanaman. Pada kacang putih 8 sampai hari ketiga belum tumbuh, pada hari keempat baru mulai tumbuh dengan tinggi 0,1 dan kacang putih yang lain mulai tumbuh pada hari kedua. Kacang putih 1 tumbuh paling tinggi dengan rata-rata tinggi 8,28 cm. Kacang putih 2 tumbuh dengan rata-rata tinggi 1,38 cm. Kacang putih 3 tumbuh dengan rata-rata tinggi 1,44 cm. Kacang putih 4 tumbuh dengan rata-rata tinggi 3,54 cm. Kacang putih 5 tumbuh dengan rata-rata tinggi 1,71 cm. Kacang putih 6 tumbuh dengan rata-rata tinggi 1,65 cm. Kacang putih 7 tumbuh dengan rata-rata tinggi 7,74 cm.Kacang putih 8 tumbuh paling rendah dengan rata-rata tinggi 0,61 cm. Kacang putih 9 tumbuh dengan rata-rata tinggi 4,1 cm. Kacang putih 10 tumbuh dengan rata-rata tinggi 4,22 cm. Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada hari keenam dengan rata-rata tinggi 6,42 cm. Dan pertumbuhan paling rendah terjadi pada hari kedua dengan rata-rata tinggi 1,01 cm.
Pertumbuhan perkecambahan biji kacang putih di tempat terang pada hari pertama belum ada yang tumbuh karena pada hari pertama baru mulai melakukan penanaman. Pada kacang putih 1 sampai hari ketiga belum tumbuh, pada hari keempat baru mulai tumbuh dengan tinggi 0,3 cm, dan pada hari kelima tumbuh kacang putih bertambah tinggi menjadi 0,9 cm, namun pada hari keenam kacang putih 1 ini mati sehingga rata-rata tinggi kacang tersebut 0,17 cm. Kacang putih 2 tumbuh dengan rata-rata tinggi 0,48 cm. Kacang putih 3 tumbuh dengan rata-rata tinggi 4,18 cm. Kacang putih 4 tumbuh dengan rata-rata tinggi 1,51 cm. Kacang putih 5 tumbuh dengan rata-rata tinggi 2,88 cm. Kacang putih 6 tumbuh dengan rata-rata tinggi 3,02 cm. Kacang putih 7 tumbuh dengan rata-rata tinggi 3,42 cm. Kacang putih 8 tumbuh dengan rata-rata tinggi 0,92 cm. Kacang putih 9 tumbuh dengan rata-rata tinggi 4,47 cm. Kacang putih 10 tumbuh paling tinggi dengan rata-rata tinggi 4,55 cm. Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada hari ketujuh dengan rata-rata tinggi 4,17 cm. Dan pertumbuhan paling rendah terjadi pada hari kedua dengan rata-rata tinggi 1,41 cm.


B.      Interpretasi Data
Pertumbuhan perkecambahan biji kacang putih di tempat gelap tidak ada yang mati. Kacang putih 1 tumbuh paling tinggi dengan rata-rata tinggi 8,28 cm. Sedangkan kacang putih 8 tumbuh paling rendah dengan rata-rata tinggi 0,61 cm.
Pertumbuhan perkecambahan biji kacang putih di tempat terang ada satu yang mati yaitu kacang putih 1. Kacang putih 10 tumbuh paling tinggi dengan rata-rata tinggi 4,55 cm. Dan kacang putih 2 tumbuh paling rendah dengan rata-rata tinggi 0,48 cm.

C.     Uji Hipotesis
      Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan di tempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya matahari. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang kami ajukan adalah benar dan diterima.

D.    Pembahasan
Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara lambat karena adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya menjadi sangat cepat karena kerja auksin yang tidak dihambat. Hormone auksin berfungsi untuk memperbesar dan memperpanjang sel kecambah di daerah belakang meristem ujung. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut fototropisme. Pertumbuhan kacang putih yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat, selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan warnanya cenderung pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh matahari. Sedangkan pertumbuhan kacang putih yang diletakkan di tempat terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Perbandingan laju perkecambahan pada tabel 1 dan 2 menyatakan proses pertumbuhan yang dialami oleh kecambah yang diletakkan di tempat terang berlangsung lambat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Perkecambahan biji kacang putih termasuk perkecambahan hipogeal, karena terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.     Kesimpulan
Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis. Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar dan berwarna hijau segar. Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi. Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.

B.     Saran
1.      Sebelum penanaman , terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri. Perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.
2.      Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
3.      Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang maupun gelap.


DAFTAR PUSTAKA

Maryati Sri, Pratiwi D.A., S. Bambang, Suharno, Srikini. 2012. BIOLOGI JILID 3 UNTUK SMA/MA KELAS XII. Jakarta : Penerbit Erlangga



LAMPIRAN
Pertumbuhan kacang putih yang di tempat terang
20140823_120721.jpg

20140823_120812.jpg



Pertumbuhan kacang putih yang di tempat gelap
20140823_120925.jpg

Struktur Biji Kacang Putih
sfgfj.jpg

Perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)